EKonompedia.com – Pada tahun 2024, penerimaan pajak di Indonesia menghadapi tantangan. Meskipun tren setoran pajak selama tiga tahun berturut-turut melampaui target, proyeksi pendapatan negara dari pajak hingga akhir tahun ini tidak akan mencapai target yang telah ditetapkan. Berdasarkan proyeksi Kementerian Keuangan, penerimaan pajak diproyeksi mencapai Rp 1.921,9 triliun, setara dengan 96,6 persen dari target yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, yakni sebesar Rp 1.988,9 triliun1. Meskipun ada shortfall, angka proyeksi ini masih mengalami pertumbuhan tipis sebesar 2,9 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 20231.
Beberapa faktor yang memengaruhi penerimaan pajak antara lain pertumbuhan ekonomi yang melambat dan insentif pajak yang akan berakhir. Meskipun demikian, perekonomian nasional relatif terjaga, meskipun menghadapi tekanan dari beberapa komoditas. Koreksi dalam penerimaan pajak juga disebabkan oleh setoran pajak penghasilan (PPh) badan yang mengalami penurunan sebesar 34,5 persen secara tahunan1. Meskipun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap optimis dapat menghimpun setoran pajak sebesar Rp 1.028,1 triliun pada sisa enam bulan tahun 2024, dengan pertumbuhan diperkirakan mencapai 14,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu1.
Dengan tantangan ini, pemerintah perlu terus memperkuat kebijakan fiskal dan mengoptimalkan upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak guna mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional.
