Ekonompedia.com – Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan yang memuat ketentuan zonasi penjualan rokok masih menuai pro dan kontra. Aturan yang melarang penjualan rokok di radius 200 meter dari sekolah ini dikhawatirkan akan berdampak pada omzet para pedagang dan pelaku usaha kecil.
Kekhawatiran Pelaku Usaha:
- Ketidakjelasan Aturan: Pelaku usaha mempertanyakan bagaimana cara mengukur jarak 200 meter secara akurat. Apakah perlu menggunakan meteran untuk setiap toko? Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan kebingungan dan inkonsistensi dalam penerapannya.
- Dampak Ekonomi: Pembatasan penjualan rokok di sekitar sekolah dikhawatirkan akan berdampak pada omzet pedagang kecil yang mengandalkan penjualan rokok sebagai sumber pendapatan utama.
- Ketidakadilan Bagi Pedagang Kecil: Aturan ini dikhawatirkan akan menguntungkan toko-toko besar yang memiliki modal lebih besar untuk pindah ke lokasi lain, sementara pedagang kecil terancam gulung tikar.
Aspirasi Kesehatan:
- Melindungi Anak-anak: Zonasi penjualan rokok bertujuan untuk melindungi anak-anak dari paparan asap rokok dan bahaya merokok.
- Mencegah Perilaku Merokok Remaja: Kemudahan akses terhadap rokok di sekitar sekolah dapat mendorong perilaku merokok pada remaja.
- Meningkatkan Kesehatan Masyarakat: Mengurangi konsumsi rokok diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Solusi yang Dicari:
- Dialog dan Sosialisasi: Diperlukan dialog yang intensif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mencari solusi terbaik dalam penerapan zonasi penjualan rokok.
- Pendekatan Persuasif: Pemerintah perlu memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pedagang kecil untuk beradaptasi dengan aturan baru ini.
- Insentif dan Alternatif Ekonomi: Pemerintah dapat memberikan insentif atau bantuan modal kepada pedagang kecil yang terdampak oleh aturan ini. Selain itu, perlu diciptakan alternatif sumber pendapatan bagi mereka.
Kesimpulan:
Zonasi penjualan rokok merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. Namun, kekhawatiran pelaku usaha juga perlu dipertimbangkan. Diperlukan solusi yang adil dan komprehensif untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan ini, dengan mengedepankan dialog, edukasi, dan alternatif ekonomi bagi para pedagang kecil.
