Sego Buwuhan, Gurih Pedas Masakan Tradisional Bojonegoro

By Redaksi
4 Min Read
Penjual makanan sedang mengambilkan makanan untuk pelanggan dari berbagai menu yang tersedia di meja.
Salah satu lokasi kuliner sego buwuhan, Warung Sincin yang berada di Gang Mawar, Kauman, Bojonegoro.Foto: dok. Pemkab Bojonegoro
- Advertisement -

Sego (nasi) Buwuhan. Tentu bukan menu asing bagi warga yang tinggal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan sekitarnya. Masakan tradisional dengan pelbagai rempah bumbu dapur ini, menjadi salah satu kuliner khas kabupaten ini.

Bagi yang lewat di Bojonegoro atau tengah pelesir di Bojonegoro, jangan lewatkan mencicipi salah satu kuliner khasnya, yaitu Sego Buwuhan. Kota kaya minyak ini tidak hanya dikenal dengan hasil buminya tetapi juga ragam kuliner tradisionalnya yang kaya rasa.

Mulai dari Sego Pecel, Srabeh, Ledre yang manis, hingga Sego Buwuhan yang pedas, gurih, nikmat, dan bikin ketagihan, Bojonegoro menawarkan pengalaman kuliner yang berkesan. Bahkan, pada tahun 2019, Sego Buwuhan berhasil meraih Rekor MURI sebagai salah satu kuliner tradisional khas Bojonegoro yang diakui secara nasional.

Hidangan ini disajikan secara massal diiringi Tari Thengul, menciptakan pengalaman budaya yang istimewa. Ratusan warga menikmati Sego Buwuhan di sekitar Jembatan Sosodoro yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo, pembatas Kecamatan Bojonegoro dengan Kecamatan Trucuk.

- Advertisement -

Asal Usul Nama Sego Buwuhan

Nama Sego Buwuhan berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yakni “sego” yang berarti nasi dan “buwuhan” dari kata “buwuh”, yang artinya memberi atau menyumbang. Dua kata ini yang jika digabungkan, bermakna memberi dan menyumbang, dalam kontek dalam sebuah acara.

Dalam keseharian masyarakat Bojonegoro, kata ini sering dilafalkan menjadi “Buwohan”. Hidangan ini memiliki makna filosofi kebersamaan dan berbagi, sesuai dengan tradisi masyarakat setempat. Misalnya jika ada acara syukuran, kenduri dan sejenisnya, seperti bikin tumpeng, menunya ya sego buwuhan.

Komposisi dan Ciri Khas Sego Buwuhan

Sego Buwuhan biasanya terdiri dari nasi yang dibungkus atau dialasi dengan daun jati. Daun jati kerap menciptakan aroma khas yang menggugah selera, terutama saat nasi dihidangkan dalam keadaan masih hangat. Lauk pauknya meliputi: Tumis pepaya muda, Mi kuning, Momoh tempe (tempe dimasak dengan bumbu khas), Tewel (nangka muda) dan Sate komo (sate daging sapi berbumbu merah). Ada juga kerap ditaburi teri goreng yang menambah selera makan.

Menurut Bu Sutini, 58, tahun, pemilik Warung Pinggir Sawah di Kelurahan Klangon, Kecamatan Bojonegoro Kota, Sego Buwuhan kerap dipesan untuk berbagai acara. “Biasanya dipesan dengan bungkus daun jati, sajian hangat. Rasanya beda memang,” paparnya saat diwawancarai Ekonompedi.co, Senin, 20 Januari 2025. Lauknya bisa disesuaikan dengan anggaran pelanggan, tetapi elemen utama seperti momoh tempe, teri, dan tumis pepaya selalu hadir.

Dulu untuk Hajatan, Kini untuk Semua

Pada awalnya, Sego Buwuhan hanya disajikan pada acara-acara hajatan seperti pernikahan, khitanan, atau kelahiran. Nasi ini biasanya dibawa pulang oleh para tamu dalam bentuk paket. Namun, seiring waktu, popularitasnya membuat hidangan ini tersedia di berbagai warung makan di Bojonegoro. Kini, siapa pun bisa menikmati Sego Buwuhan kapan saja tanpa harus menunggu acara tertentu.

- Advertisement -

Harga Terjangkau dan Cita Rasa Asli

Dengan harga relatif terjangkau, yakni sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000 per porsi, Sego Buwuhan menjadi pilihan favorit masyarakat lokal dan wisatawan. Rasa gurih pedasnya membuat hidangan ini cocok untuk sarapan maupun makan siang. Jika Anda berkunjung ke Bojonegoro, pastikan untuk mencicipi kuliner tradisional yang kaya akan cita rasa ini.

Sego Buwuhan bukan hanya makanan, tetapi juga cerminan budaya dan tradisi Bojonegoro yang patut dilestarikan. Jangan lupa menjadikan hidangan ini sebagai bagian dari pengalaman wisata Anda di kota kaya budaya ini!

Lihat kuliner Bojonegoro lainnya:
Yang Legit, Ledre Camilan Khas Bojonegoro
Beragam Serabi, Jajanan Rakyat yang Lezat

- Advertisement -

- Advertisement -
Share This Article