EKONOMPEDIA.COM-Produsen garmen asal China diklaim akan membangun fasilitas produksi tekstil berteknologi tinggi di kawasan industri Subang Smartpolitan. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapat katalis positif seiring dengan potensi masuknya investor China, seperti produsen mobil listrik BYD hingga perusahaan garmen, ke Subang Smartpolitan.
Vice President Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo, mengatakan bahwa investor asing, khususnya dari China, sangat tertarik dengan kawasan industri di Subang. “Kenapa dari China? Karena ada trade war, kalau mereka tetap di China atau Vietnam mereka gak bisa survive karena mereka kena hantam 20-25% pajak,” ungkapnya.
Subang Smartpolitan merupakan kawasan industri yang dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya (SCS), entitas dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). PT Suryacipta Swadaya pun memasang target penjualan agresif sebesar 164 hektare pada 2024 atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan di awal 60 hektare.
Abed menyoroti kelengkapan rantai pasok komponen industri yang mulai lengkap di Indonesia, sehingga investor tak perlu khawatir terkait supplier. “Memang gak bisa dipungkiri, ada beberapa teknologi yang di Indonesia belum ada, seperti tentunya teknologi baterai kendaraan listrik,” tuturnya.
Dengan adanya investasi ini, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, baik dari segi penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekspor, hingga peningkatan investasi asing di Indonesia. Selain itu, kehadiran produsen garmen asal China ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri garmen global.