EKONOMPEDIA.COM-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbanyak di Indonesia berasal dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menurut BPS, jumlah pengangguran dari lulusan SMK masih menjadi yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8,62 persen. Selain itu, jumlah pengangguran tamatan SMA tercatat sebesar 6,73 persen.
Peneliti dan Pengamat Ketenagakerjaan Tadjuddin Noer Effendi mengungkapkan, berdasarkan hasil kajiannya, tingkat pengangguran yang paling banyak di Indonesia berasal dari lulusan SMA dan SMK. Meskipun lulusan SMK dalam pendidikannya diharapkan bisa langsung bekerja lantaran sudah dibekali dengan ilmu praktik lapangan, namun belum berdampak ketika dilepas secara profesional.
Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah dan stakeholder terkait untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup dan relevan dengan kompetensi lulusan SMK dan SMA. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan kerja juga perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan lulusan SMK dan SMA agar siap kerja dan kompetitif di dunia kerja.
Pemerintah dan semua pihak perlu bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan kerja sama yang baik dan strategi yang tepat, kita dapat mengurangi jumlah pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak untuk lulusan SMK dan SMA.
Mari kita bersama-sama berusaha untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, dengan lapangan pekerjaan yang cukup dan pendidikan yang berkualitas untuk semua warga negara. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan lebih baik untuk semua orang.