PBB Berharap Prakerja Picu Keterlibatan Perempuan di Sektor Teknologi

2 Min Read
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM – Keterlibatan perempuan di sektor teknologi saat ini masih tergolong minim. Oleh karena itu Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) berharap keberadaan program seperti Kartu Prakerja mampu meningkatkan keterlibatan pekerja perempuan di sektor teknologi.

Berdasarkan data dari UN Women, secara global, persentase pekerja perempuan di sektor teknologi pada tahun 2020 tercatat kurang dari 30%. Pada tahun yang sama, modal ventura global menyalurkan hanya 2% dari total pendanaan bagi perusahaan rintisan atau startup yang dimiliki perempuan.

Kepala Program UN Women Indonesia Dwi Faiz berpendapat pengembangan inovasi dan teknologi yang mengutamakan kebutuhan perempuan terbatas. Hal ini dikarenakan adanya tekanan dari masyarakat yang menjadi hambatan bagi kemajuan perempuan.

Menurut Dwi, pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) lantas dapat menjadi strategi masuk dan kembalinya perempuan ke pasar tenaga kerja.

- Advertisement -

“Terutama di industri yang berkembang pesat, seperti teknologi dan inovasi,” kata Dwi dalam lokakarya “Women in Technology” di Konferensi Pembelajaran Sepanjang Hidup Inklusif (Inclusive Lifelong Learning Conference/ILLC) di Bali, Selasa (4/7/2023).

Di Indonesia, Program Kartu Prakerja menjadi contoh platform pembelajaran seumur hidup tersebut. Prakerja menyediakan pelatihan bagi penduduk berusia 18-64 tahun, sebagai sarana untuk mengembangkan kompetensi mereka.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat bersama-sama terlibat sekaligus, dan terintegrasi secara digital di platform Prakerja.

Data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menunjukkan sebanyak 51% peserta program ini merupakan perempuan. Karena itu, Prakerja bisa turut meningkatkan keterlibatan perempuan di sektor teknologi secara nasional.

“Perempuan memiliki kesempatan mengakses pelatihan sambil tetap menjalankan peran sebagai ibu,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari pada kesempatan yang sama.

- Advertisement -

Pengembangan keterampilan perempuan dan anak juga perlu didukung dengan terciptanya ruang digital yang aman dan peningkatan literasi digital. Tidak hanya itu, pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) pun harus bersifat inklusif.

- Advertisement -
Share This Article