Ekonompedia.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali tertekan pada hari ini, 2 Juni 2024. Pada perdagangan spot sore ini, rupiah melemah 0,22% ke level Rp 15.970 per USD.
Pelemahan rupiah ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sentimen negatif dari kebijakan moneter Bank Sentral Amerika (The Fed). The Fed diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya secara agresif dalam waktu dekat untuk menekan inflasi yang tinggi di AS.
Kenaikan suku bunga The Fed biasanya akan menarik modal asing kembali ke AS, sehingga menyebabkan tekanan pada mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Selain itu, perlambatan ekonomi global juga menjadi faktor yang turut menekan nilai tukar rupiah. Perlambatan ekonomi global dikhawatirkan akan menurunkan permintaan terhadap produk-produk ekspor dari Indonesia, sehingga berdampak negatif pada neraca perdagangan dan nilai tukar rupiah.
Meskipun rupiah mengalami tekanan, namun peluang pemulihan masih ada. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di antaranya dengan:
- Melakukan intervensi di pasar valas: BI dapat membeli atau menjual rupiah di pasar valas untuk mempengaruhi nilai tukarnya.
- Menaikkan suku bunga acuan: BI dapat menaikkan suku bunga acuan untuk menarik modal asing dan memperkuat rupiah.
- Mengimbau eksportir untuk meningkatkan ekspor: Semakin banyak produk ekspor yang dihasilkan, semakin banyak permintaan terhadap rupiah, sehingga nilai tukarnya akan menguat.
Masyarakat juga dapat berperan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan:
- Menggunakan produk-produk dalam negeri: Semakin banyak produk dalam negeri yang digunakan, semakin berkurang permintaan terhadap mata uang asing, sehingga nilai tukar rupiah akan menguat.
- Menabung dalam bentuk rupiah: Menabung dalam bentuk rupiah dapat membantu meningkatkan permintaan terhadap rupiah dan memperkuat nilai tukarnya.
Nilai tukar rupiah merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar ekonomi Indonesia tetap stabil dan tumbuh.