Merapi Alami 7 Kali Guguran Lava Panas Jarak Luncur 1200 Meter

2 Min Read
Merapi Alami 7 Kali Guguran Lava Panas Jarak Luncur 1200 Meter (Ilustrasi)
Kondisi Gunung Merapi dari pos pemantauan Babadan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu 27 Oktober 2024.
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM-Gunung Merapi kembali mengalami aktivitas vulkanik dengan 7 kali guguran lava panas dan jarak luncur maksimum mencapai 1200 meter ke arah Kali Bebeng pada Minggu 27 Oktober 2024.

Laporan Ahmad Sopari dari magma.esdm menyebutkan, gunung api dengan tinggi 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terus diwaspadai. Terutama warga yang tinggal di seitar gunung, di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali, Jawa Tengah. Juga yang tinggal di pinggir gunung di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berikut ini beberapa poin penting terkait kondisi terkini dan potensi bahayanya:
Detail Kondisi dan Aktivitas Merapi:
• Lokasi: Terletak di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten (DIY & Jawa Tengah) pada ketinggian 2968 mdpl.
• Cuaca: Berawan hingga mendung, angin tenang menuju barat. Suhu udara sekitar 16,8–18°C dengan kelembaban 76–94,9%.
• Asap Kawah: Berwarna putih dengan intensitas sedang, mencapai 75 meter dari puncak.
• Guguran Lava:
o Arah luncuran: Kali Bebeng.
o Jarak maksimum: 1200 meter.
Aktivitas Seismik:
• Gempa Guguran: 32 kali dengan amplitudo 3–16 mm, durasi 30,72–175,96 detik.
• Gempa Hybrid/Fase Banyak: 31 kali dengan amplitudo 3–6 mm, durasi 4–7,08 detik.
Potensi Bahaya:

  1. Guguran Lava dan Awan Panas:
    o Sektor Selatan-Barat Daya: Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km).
    o Sektor Tenggara: Sungai Woro (3 km) dan Sungai Gendol (5 km).
  2. Lontaran Material Vulkanik: Bisa menjangkau radius 3 km dari puncak jika terjadi letusan eksplosif.
  3. Lahar: Risiko meningkat saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi.
  4. Abu Vulkanik: Masyarakat perlu mengantisipasi dampak abu yang dapat mengganggu aktivitas harian.
    Imbauan untuk Masyarakat:
    • Tidak beraktivitas di zona potensi bahaya.
    • Mewaspadai abu vulkanik yang dapat memengaruhi kesehatan dan aktivitas.
    • Hati-hati terhadap lahar di daerah aliran sungai saat terjadi hujan.
    • Tetap mengikuti informasi resmi terkait perubahan status aktivitas Merapi.
    Pemantauan terus dilakukan, dan status aktivitas dapat direvisi jika terjadi peningkatan signifikan. Masyarakat diimbau selalu waspada dan mengikuti arahan dari otoritas terkait untuk keselamatan bersama.

    Penulis : Widiatmiko
- Advertisement -
Share This Article