EKonompedia.com – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menyuarakan pentingnya inklusifitas dalam ekosistem perdagangan pada pertemuan Menteri Perdagangan APEC (APEC Trade Ministers Meeting) ke-24 di Bangkok, Thailand. Menurutnya, inklusifitas merupakan kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan dan merata.
Lutfi menyampaikan beberapa poin penting terkait inklusifitas perdagangan, di antaranya:
- Membuka akses pasar: Negara-negara APEC perlu bekerja sama untuk membuka akses pasar dan mengurangi hambatan perdagangan, sehingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan negara-negara berkembang dapat bersaing di pasar global.
- Memperkuat rantai pasokan: Rantai pasokan global perlu diperkuat agar lebih tangguh dan inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua negara di kawasan APEC.
- Mendorong ekonomi digital: Ekonomi digital perlu didorong agar dapat membuka peluang baru bagi UMKM dan negara-negara berkembang.
- Memperkuat peran perempuan dan pemuda: Perempuan dan pemuda perlu diberdayakan agar dapat berpartisipasi lebih aktif dalam perdagangan internasional.
Zulhas juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mewujudkan inklusifitas dalam ekosistem perdagangan. Dia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam merumuskan kebijakan dan program yang dapat membantu UMKM dan negara-negara berkembang untuk berkembang dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global.
Upaya Mendag Zulhas dalam menyuarakan inklusifitas perdagangan pada APEC mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Menurut Direktur Eksekutif Sekretariat APEC, Cydney Sheffield, pesan Lutfi sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana ekonomi global sedang dalam proses pemulihan dari pandemi COVID-19. “Inklusifitas dalam perdagangan sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak dapat bermanfaat dari pembulihan ekonomi global,” ujar Sheffield.
Diharapkan langkah-langkah yang diajukan oleh Mendag Zulhas dapat direalisasikan sehingga dapat membantu dalam mewujudkan pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan dan merata.
