EKONOMPEDIA.COM – Pemerintah sedang mempersiapkan pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Pada tahun 2024, sebanyak 16.990 orang ASN, TNI, dan Polri akan pindah. Tujuan pemindahan adalah untuk mengatasi kemacetan di Jakarta serta mendorong pemerataan ekonomi.
Menurut Farida Dewi Maharani, Fungsional dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, pemindahan IKN menjadi solusi untuk menangani masalah kemacetan Kota Jakarta dan kepadatan penduduk di sana. “Apalagi untuk pemerataan ekonomi bukan hanya terpusat di Jawa,” ujarnya.
Jumlah penduduk di sekitar Jakarta cukup besar, bahkan orang dari Jawa Barat dan Banten harus setiap hari melaju dari provinsi mereka menuju Jakarta untuk bekerja. Jika ada ibu kota baru, ada sekitar 970 ribu ASN Pusat yang akan dipindahkan ke IKN.
Farida Dewi Maharani menganggap pemindahan ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki kota yang lebih layak huni, baik dari segi tata kota yang lebih hijau, pemanfaatan teknologi, transportasi publik, dan layanan publik yang lebih manusiawi.
Pemerintah juga sedang membangun beragam fasilitas untuk kenyamanan ASN yang pindah ke IKN seperti sarana olah raga, lahan hijau, apartemen, danau, pasar, sekolah, dan rumah sakit.
“Jika kebutuhan dasar tersebut dapat dipenuhi, maka secara otomatis tidak ada alasan untuk menolak pindah,” katanya.
Ahmad Jaka Santos Adiwijaya, Sekretaris OIKN, menegaskan bahwa fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan hidup ASN yang pindah sudah dipikirkan semenjak awal dan akan siap seiring dengan perpindahan ASN. ”Fasilitas untuk kebutuhan ASN yang pindah sudah dipikirkan dan akan disiapkan. Sebagai contoh rumah sakit bertaraf Internasional rencananya akan hadir di KIPP, kemudian kita juga akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang baik,” ujar Jaka.
Farida Dewi Maharani menambahkan bahwa ASN tidak akan menolak untuk dipindahkan selama mereka memiliki informasi yang jelas tentang proses pemindahan dan akan diberikan prioritas untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Meski demikian, pemindahan ibu kota bukanlah solusi tunggal untuk semua masalah yang dihadapi Indonesia. Masih banyak tantangan lain yang perlu diatasi, seperti ketimpangan ekonomi, kesenjangan sosial, dan masalah lingkungan, sehingga perpindahan ibu kota harus diikuti dengan upaya-upaya konkret untuk memperbaiki keadaan secara keseluruhan.
”Masih banyak tantangan lain yang perlu diatasi, seperti ketimpangan ekonomi, kesenjangan sosial, dan masalah lingkungan. Oleh karena itu, perpindahan ibu kota harus diikuti dengan upaya-upaya konkret untuk memperbaiki keadaan secara keseluruhan,” ujar Dewi.