Ekonompedia.com – Harga minyak dunia kembali memanas menjelang pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada 2 Juni 2024. Investor global menanti hasil pertemuan tersebut untuk menentukan arah harga minyak di masa depan.
Pertemuan OPEC+ kali ini menjadi sorotan karena beberapa faktor, di antaranya:
- Kekhawatiran resesi global: Perlambatan ekonomi global dikhawatirkan akan menekan permintaan minyak, sehingga memicu penurunan harga.
- Ketegangan geopolitik: Perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia masih berlangsung, yang berdampak pada pasokan dan harga minyak.
- Kebijakan OPEC+: OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara non-OPEC, memiliki pengaruh besar terhadap pasokan minyak global. Investor ingin mengetahui apakah OPEC+ akan menambah, mengurangi, atau mempertahankan tingkat produksi minyak saat ini.
Saat ini, harga minyak Brent, patokan global untuk minyak mentah, berada di sekitar US$ 84 per barel. Beberapa analis memperkirakan harga minyak bisa naik hingga US$ 90 per barel atau turun hingga US$ 70 per barel, tergantung hasil pertemuan OPEC+.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil pertemuan OPEC+:
- Permintaan minyak global: OPEC+ akan mempertimbangkan data terbaru tentang permintaan minyak global untuk menentukan tingkat produksi yang sesuai.
- Kapasitas produksi: OPEC+ juga akan mempertimbangkan kapasitas produksi anggotanya untuk memastikan pasokan minyak yang stabil.
- Persediaan minyak: OPEC+ akan memantau tingkat persediaan minyak global untuk menghindari kelebihan atau kekurangan pasokan.
Investor di seluruh dunia akan mencermati dengan seksama hasil pertemuan OPEC+ untuk menentukan strategi investasi mereka di pasar minyak. Pergerakan harga minyak dapat berdampak signifikan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk industri, transportasi, dan penerbangan.