EKonompedia.com – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menegaskan kesiapan Indonesia untuk menghadapi hambatan perdagangan global, khususnya terkait European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang berpotensi menghambat ekspor hasil pertanian Indonesia.
“Pemerintah terus berupaya meminimalisir dampak EUDR terhadap ekspor hasil pertanian Indonesia,” ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam Rapat Koordinasi Nasional Perwakilan Perdagangan Luar Negeri Tahun 2024 di Surabaya.
EUDR, yang akan berlaku mulai 2024, mewajibkan komoditas pertanian yang diekspor ke Uni Eropa untuk bebas dari deforestasi. Hal ini dikhawatirkan akan menyulitkan eksportir Indonesia, mengingat masih tingginya angka deforestasi di beberapa wilayah.
Namun, Mendag Zulkifli Hasan optimis bahwa Indonesia mampu mengatasi hambatan ini. “Kita tidak boleh panik, tapi harus proaktif dalam mencari solusi,” tegasnya.
Pemerintah, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi EUDR, di antaranya:
- Memperkuat sistem perizinan berusaha untuk memastikan legalitas asal usul produk pertanian.
- Meningkatkan tata kelola hutan dan memperluas kawasan hutan lindung.
- Memberikan pendampingan kepada petani untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
- Memperkuat diplomasi dengan Uni Eropa untuk menjelaskan upaya Indonesia dalam memerangi deforestasi.
Mendag Zulkifli Hasan juga mendorong para pelaku usaha, khususnya eksportir hasil pertanian, untuk segera menyesuaikan diri dengan ketentuan EUDR. “Perlu dilakukan traceability produk, sehingga asal usulnya dapat dilacak dengan jelas,” jelasnya.
Dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang solid dari semua pihak, Mendag Zulkifli Hasan yakin bahwa Indonesia mampu mengatasi hambatan perdagangan global dan mempertahankan daya saing produk pertanian di pasar internasional.