Indonesia dan Australia Teken MoU Soal Kendaraan Listrik: Kolaborasi Strategis untuk Masa Depan Berkelanjutan

By akbarokah 2 Min Read
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, melakukan pertemuan bilateral di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), Melbourne, Australia. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara yang telah berlangsung selama 75 tahun.

Dari hasil pertemuan tersebut, terdapat empat poin utama yang menonjol dan memiliki dampak signifikan:

1. Kerja Sama Kendaraan Listrik: Kedua negara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kolaborasi Kendaraan Listrik. MoU ini menegaskan komitmen untuk mengembangkan teknologi kendaraan listrik secara bersama-sama. Indonesia dan Australia memiliki peran penting dalam industri bahan baku untuk baterai kendaraan listrik. Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, sedangkan Australia memiliki cadangan litium yang signifikan. Dengan kerja sama ini, diharapkan kedua negara dapat saling menguntungkan dan mempercepat adopsi kendaraan listrik di kawasan Indo-Pasifik¹.

- Advertisement -

2. Joint Steering Committee dan Work Plan: Presiden Jokowi menekankan pentingnya implementasi MoU melalui pembentukan joint steering committee dan penyusunan work plan. Keduanya akan memastikan kolaborasi yang efektif dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik dan pemanfaatan bahan baku nikel dan litium secara berkelanjutan¹.

3. Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik: Presiden Jokowi menegaskan bahwa Australia adalah mitra strategis bagi Indonesia dan ASEAN di kawasan Indo-Pasifik. Kerja sama ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menjaga stabilitas dan masa depan bersama. Dalam situasi ketidakpastian global, kolaborasi ini menjadi langkah positif untuk menghadapi tantangan bersama.

4. Peran Emas sebagai Aset Safe Haven: Meskipun tidak secara langsung terkait dengan kendaraan listrik, kenaikan harga emas Antam juga menjadi perhatian. Emas telah lama dikenal sebagai aset safe haven yang dapat diandalkan di tengah ketidakpastian ekonomi. Kenaikan harga ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi pilihan investasi yang menarik dan dapat diandalkan¹.

Dengan penandatanganan MoU ini, Indonesia dan Australia telah membuka pintu menuju masa depan berkelanjutan dengan teknologi kendaraan listrik. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua negara dan mempercepat transisi menuju mobilitas yang ramah lingkungan.

- Advertisement -
Share This Article