Harga Tiket Pesawat Indonesia Termahal Kedua di Dunia: Tantangan bagi Konektivitas dan Pariwisata

By Redaksi
2 Min Read
Harga Tiket Pesawat Indonesia Termahal Kedua di Dunia: Tantangan bagi Konektivitas dan Pariwisata (Ilustrasi)
Harga Tiket Pesawat Indonesia Termahal Kedua di Dunia: Tantangan bagi Konektivitas dan Pariwisata (Ilustrasi)
- Advertisement -

Ekonompedia.comDalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa harga tiket pesawat di Indonesia adalah yang termahal kedua di dunia, hanya kalah dari Brasil1. Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai dampaknya terhadap konektivitas dan sektor pariwisata di Indonesia.

Luhut menjelaskan bahwa mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tingginya biaya operasi pesawat yang diukur melalui Cost Per Block Hour (CBH)1CBH mencakup berbagai komponen biaya seperti bahan bakar, perawatan, dan biaya bandara, yang semuanya berkontribusi pada tingginya harga tiket1.

Kondisi ini diperparah oleh lonjakan aktivitas penerbangan pasca-pandemi Covid-19, yang telah pulih hingga 90 persen dari situasi sebelum pandemi2Menurut International Air Transport Association (IATA), pada tahun 2024 diperkirakan akan ada 4,7 miliar penumpang global, atau 200 juta penumpang lebih banyak dibandingkan tahun 20192. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan yang tinggi juga turut mempengaruhi harga tiket pesawat.

Dampak dari mahalnya harga tiket pesawat ini sangat signifikan. Konektivitas antar wilayah di Indonesia menjadi terhambat, mengingat negara ini terdiri dari ribuan pulau yang memerlukan transportasi udara yang efisien dan terjangkau2. Selain itu, sektor pariwisata yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia juga terkena dampaknya. Wisatawan domestik dan mancanegara mungkin berpikir dua kali sebelum melakukan perjalanan udara di Indonesia karena biaya yang tinggi2.

- Advertisement -

Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan mempromosikan penerbangan baru dan menambah frekuensi penerbangan2Namun, upaya ini masih dalam tahap pembahasan dan belum menunjukkan hasil yang signifikan2.

Luhut juga menekankan perlunya strategi untuk mengurangi nilai CBH, termasuk evaluasi operasi biaya pesawat berdasarkan jenis pesawat dan layanan penerbangan1Langkah-langkah ini diharapkan dapat menurunkan harga tiket pesawat dan meningkatkan efisiensi penerbangan di Indonesia1.

Dengan harga tiket pesawat yang tinggi, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan konektivitas dan menarik lebih banyak wisatawan. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret dan cepat untuk mengatasi masalah ini agar sektor pariwisata dan ekonomi dapat terus berkembang

- Advertisement -
Share This Article