Ekonompedia.com – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia (BM Bursa) terpantau naik tipis pada hari ini, Selasa 16 April 2024. Kenaikan ini didorong oleh permintaan ekspor yang mulai menunjukkan perbaikan.
Per pukul 12:00 WIB, harga CPO kontrak Mei 2024 di BM Bursa mencapai RM 3.945 per ton, naik 0,38% dari hari sebelumnya.
Kenaikan harga CPO ini disambut baik oleh para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
“Kenaikan harga CPO ini tentu kabar baik bagi para petani kelapa sawit,” kata Riki, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASI) Jawa Timur.
Riki berharap harga CPO akan terus naik dalam beberapa waktu ke depan sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani.
Analis pasar memprediksikan bahwa harga CPO masih berpotensi untuk naik lebih lanjut.
“Permintaan ekspor CPO diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan,” kata Wilfrid Lau, analis senior Palm Oil Analytics, seperti dikutip dari https://news.mongabay.com/2024/01/new-tool-aims-to-help-palm-oil-firms-comply-with-deforestation-regulations/.
Beberapa faktor yang mendorong permintaan ekspor CPO antara lain:
- Permintaan biodiesel: Permintaan biodiesel di Eropa dan Amerika Serikat meningkat seiring dengan transisi energi ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
- Permintaan minyak goreng: Permintaan minyak goreng di negara-negara berkembang seperti India dan Tiongkok juga masih tinggi.
- Produksi CPO yang stagnan: Produksi CPO global diperkirakan akan stagnan dalam beberapa tahun ke depan karena faktor cuaca dan hama penyakit.
Namun, perlu diingat bahwa harga CPO juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, seperti kebijakan pemerintah, nilai tukar mata uang, dan kondisi ekonomi global.
Data Pendukung:
- Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia, diikuti oleh Malaysia dan Thailand.
- Ekspor CPO Indonesia mencapai 33,2 juta ton pada tahun 2023.
- Harga CPO mencapai puncaknya pada tahun 2022 di atas RM 8.000 per ton.