EKONOMPEDIA.COM – Pekalongan, Menjelang pelaksanaan rangkaian haul ke-97 Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alatas, pada 7 Maret 2023, para pedagang mulai memadati sekitar lokasi menuju ke Makam Habib Ahmad, Sapuro, Kota Pekalongan.
Seperti yang terpantau di Jalan Irian, Sapuro, pada Ahad (5/3/2023). Lapak-lapak pedagang sudah berjejer di kiri kanan jalan. Hal ini menunjukkan bahwa acara haul Habib Ahmad ini mampu menggeliatkan dan menggairahkan perekonomian masyarakat.
Para pedagang tersebut tak hanya dari dalam kota Pekalongan, tetapi juga dari luar kota. Mereka menggelar beragam jenis dagangan. Mulai dari batik, pakaian muslim, kopiah, aneka jenis pakaian, makanan dan minuman, dan sebagainya.
Pedagang yang selalu tampak hadir di Sapuro dalam tiap acara Haul Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alatas, antara lain pedagang manisan. Para pedagang manisan sebagian besar berasal dari wilayah Moga, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Purbalingga.
Mereka sudah membuka lapak dagangannya sejak beberapa hari lalu. Sebagian besar berlokasi di sepanjang Jalan Irian, sebagiannya lagi di Jalan Madura.
Salah satu pedagang manisan yang enggan disebutkan namanya, mengatakan dirinya sudah ikut “ngalap berkah” dari acara haul Habib Ahmad sejak 3 Maret lalu. Sama seperti yang ia lakukan setahun lalu, dia sudah menggelar lapak dagangan di Sapuro sejak beberapa hari sebelum pelaksanaan rangkaian haul.
“Sudah rutin, tiap ada acara haul di Sapuro, saya dan beberapa teman sesama penjual manisan ikut jualan di sini. Demikian pula saat acara haul di Wonobodro Batang, acara di Tegal, dan tempat-tempat lainnya,” kata pria asal Moga, Kabupaten Pemalang.
“Alhamdulillah di sini cukup ramai. Namun memang kalau dibanding di Wonobodro, masih lebih ramai di Wonobodro,” ungkapnya.
Produk aneka manisan dan jenang, dodol, maupun carica yang mereka jual sebagian besar berasal dari Moga dan Purbalingga. “Kalau saya ambilnya dari Moga, teman-teman ada yang ambil dari daerah Goa Lawa Purbalingga,” katanya.
Harga yang ditawarkan dari aneka manisan dan jajanan ini bervariasi. Misalnya, manisan pepaya kemasan 1/4 kilogram harga Rp15 ribu. Tersedia pula kemasan kecil harga Rp10 ribu dan Rp5 ribu. Kemudian manisan ciremai maupun manisan tomat, per 1/4 kg dijual sekitar Rp25 ribu, namun tersedia pula kemasan lebih kecil.
Kemudian ada pula Noga kacang dan noga wijen, dijual seharga Rp15 ribu dan Rp10 ribu, tergantung ukuran kemasan. Lalu ada juga dodol Garut dan jenang klaras.
Harga yang ditawarkan tersebut bisa berbeda di tiap-tiap pedagang. Pembeli juga bisa menawar sekiranya harga tersebut dirasa kemahalan.(amr)