EKONOMPEDIA.COM-Perkembangan teknologi digital telah mengubah wajah industri perbankan, dan layanan perbankan digital semakin diminati oleh masyarakat. Berbagai inovasi mempercepat proses perbankan dan memudahkan akses bagi nasabah. Mari kita eksplorasi lebih lanjut:
- Perbankan Digital dan UMKM
- Perbankan digital merujuk pada layanan dan produk yang tersedia bagi nasabah melalui platform internet dan digital. Ini memungkinkan akses kapan saja dan di mana saja.
- Nasabah dapat mengakses layanan perbankan tanpa harus mengunjungi kantor fisik bank. Semua transaksi, dari transfer dana hingga pembayaran tagihan, dapat dilakukan melalui aplikasi perbankan atau situs web resmi bank.
- Pertumbuhan Transaksi Digital
- Berdasarkan laporan Bank Indonesia, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat sebesar 10,34% (year-on-year) pada triwulan III tahun 2023, mencapai Rp16,54 triliun.
- Transaksi digital banking juga mengalami pertumbuhan yang mengesankan, mencapai Rp15.148,71 triliun atau meningkat sebesar 12,83% (yoy).
- QRIS mencatat pertumbuhan paling mencolok, yaitu sebesar 87,90% (yoy), dengan nilai transaksi mencapai Rp56,92 triliun. Mayoritas pengguna dan merchant QRIS adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
- Target Meningkatkan Volume Transaksi QRIS
- Bank Indonesia berencana meningkatkan volume transaksi QRIS sebanyak 100% dari target tahun 2023.
- Target ini merupakan salah satu indikator kinerja utama (IKU) BI untuk tahun 2024.
- Peluang dan Tantangan
- Adopsi layanan digital semakin tinggi, terutama dengan meledaknya generasi digital native di Indonesia.
- Perbankan digital harus terus beradaptasi dan mengidentifikasi pain points untuk mempercepat inovasi.
Dengan terus memperkuat perbankan digital, kita dapat mendukung pertumbuhan UMKM dan memperluas akses ke layanan keuangan bagi seluruh masyarakat.