EKONOMPEDIA.COM-Di tengah ancaman resesi ekonomi global, pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi antisipasi. Ancaman resesi ini di antaranya ditandai dengan menurunnya permintaan ekspor produk jadi Indonesia dan kenaikan suku bunga di negara-negara maju yang menyebabkan aliran modal mengalir ke luar negeri.
Ada tiga strategi utama yang akan dilakukan pemerintah dalam menghadapi ancaman resesi. Pertama, memperdayakan ekonomi domestik yang sangat besar. Program penguatan produk lokal atau program Bangga Buatan Indonesia (BBI) terus didorong. Di sisi lain, pemerintah juga akan melanjutkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.
Strategi kedua berkaitan dengan pengendalian inflasi, khususnya inflasi pangan. Akan terus digalakan gerakan tanam pekarangan, food estate, serta peningkatan produktivitas dan percepatan musim tanam. Ditambah upaya untuk memperlancar distribusi barang dengan bekerjasama antar daerah dan subsidi ongkos angkut.
Strategi ketiga meliputi perbaikan iklim investasi dengan penerapan online single submission secara penuh di seluruh Indonesia.
Namun, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai pemerintah Indonesia harus segera mengeluarkan paket kebijakan sebagai antisipasi resesi ekonomi dunia pada 2023.
Dengan berbagai upaya dan strategi yang telah diterapkan, diharapkan Indonesia dapat mengantisipasi ancaman resesi global dan menjaga stabilitas serta pertumbuhan ekonomi nasional.