EKONOMPEDIA.COM-Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia saat ini tidak hanya membawa dampak negatif bagi kesehatan dan aktivitas masyarakat, tetapi juga memicu kekhawatiran akan kenaikan harga beras. Gangguan pasokan akibat kekeringan dan hama tanaman padi menjadi faktor utama di balik potensi kenaikan ini.
Menurut data Kementerian Pertanian, luas area persawahan yang terdampak kekeringan mencapai 200.000 hektar. Hal ini berakibat pada penurunan produksi padi yang signifikan. Di sisi lain, hama wereng dan penyakit blas, yang biasanya menyerang pada musim kemarau, juga semakin merajalela. Kombinasi faktor-faktor ini diperkirakan akan memangkas hasil panen padi secara drastis.
Kekhawatiran akan dampaknya terhadap harga beras semakin diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa stok beras nasional pada April 2024 mengalami penurunan sebesar 1,4 juta ton dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan stok ini tentunya akan memperparah situasi dan mendorong kenaikan harga beras di pasaran.
Kenaikan harga beras akan berdampak langsung pada masyarakat, terutama bagi keluarga prasejahtera yang mengandalkan beras sebagai bahan pangan utama. Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk kondisi ekonomi rumah tangga dan memperlebar jurang kesenjangan sosial.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi situasi ini. Upaya-upaya seperti impor beras, operasi pasar, dan penyaluran bantuan sosial harus dilakukan secara tepat dan terukur untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi masyarakat yang rentan.
Selain itu, perlu dilakukan upaya jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan infrastruktur irigasi, mengembangkan varietas padi tahan kekeringan dan hama, serta memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani.
Kenaikan harga beras adalah masalah serius yang membutuhkan solusi komprehensif dan berkelanjutan. Upaya kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat perlu dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.