EKONOMPEDIA.COM-Kelompok ternak ikan lele Surojoyo, binaan Lestari Muda Indonesia bersama Pertamina EP Sukowati Field, kembali merayakan panen raya kedua dengan hasil yang lebih optimal.
Pada panen kali ini, kelompok budidaya ikan lele berhasil meningkatkan hasil panen dari panen raya pertama. Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya intensif dalam pengelolaan budidaya, baik pada tahap pra-panen maupun pasca-panen.
Proses panen dilakukan secara bertahap sesuai dengan ukuran ikan lele yang telah mencapai bobot ideal. Surojoyo menjadi kelompok pertama yang melakukan panen dengan optimalisasi hasil panen 2,7 kuintal, diikuti oleh kelompok Menyala Bosku 2,5 kuintal, Tunas Muda 2,4 kuintal, dan Nila Sejahtera dengan hasil yang sama.
Kualitas dan takaran pakan menjadi faktor utama dalam pertumbuhan ikan lele. Dengan menjaga keseimbangan pemberian pakan, risiko gangguan kesehatan ikan dapat ditekan, sehingga produktivitas dapat meningkat.
Manajer program budidaya ikan lele, Farhan Ulil, menjelaskan bahwa kunci utama keberhasilan panen ini adalah pemantauan rutin terhadap perkembangan ikan. Sejak awal, kelompok ini menebar sebanyak 2.000 bibit ikan lele dan menerapkan sistem pengelolaan yang ketat, termasuk pemberian pakan yang disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan ikan.
“Kelompok Lestari menjadwalkan setiap dua kali dalam sepekan untuk pengecekan kondisi ikan dan memberikan pakan berupa pelet. Ini bertujuan untuk memantau perkembangan ikan, meminimalisir angka kematian, serta memastikan ukuran ikan sesuai dengan target panen dalam kurun waktu tiga bulan,” jelas Farhan Ulil.
Farhan Ulil menambahkan bahwa pasca-panen juga menjadi fokus penting dalam program ini. Setelah panen, ikan lele langsung disalurkan ke pasar lokal dan beberapa mitra usaha. Selain itu, kelompok ternak juga mendapatkan pendampingan dalam manajemen pemasaran dan distribusi hasil panen agar dapat meningkatkan keuntungan.
“Kami terus memberikan pendampingan agar para peternak tidak hanya sukses dalam budidaya, tetapi juga mampu mengembangkan pasar bagi hasil panennya. Dengan demikian, program ini bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi warga Desa Ngampel,” tambahnya.

Program budidaya ikan lele ini telah menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat, terutama bagi para pemuda yang ingin berwirausaha di sektor perikanan. Lestari Muda Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung kelompok ternak agar mereka dapat berkembang lebih jauh, baik dalam hal produktivitas maupun pemasaran.
Panen raya ke-2 ini juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah Desa Ngampel yang turut bahagia atas hasil capaian panen kelompok ternak ikan lele binaan Lestari Muda dan Pertamina EP Sukowati.
“Saya turut bahagia atas suksesnya panen raya ke-2 ini, dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Lestari Muda dan Pertamina EP Sukowati atas dukungan dan binaannya,” ucap Purwanto, selaku Kepala Desa Ngampel.
Dengan keberhasilan panen raya kedua ini, kelompok ternak ikan binaan Lestari Muda optimis untuk mencapai produksi yang lebih besar di masa mendatang, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Peternak Ikan Menyala Bosku

selain dari kelompok ternak ikan Surojoyo, kesuksesan panen raya ke-2 ini juga dirasakan oleh kelompok budidaya ikan Menyala Bosku,kelompok ikan binaan Pertamina EP Sukowati dan Lestari Muda Indonesia ini berhasil panen lele dengan bobot hasil panen 2,57 kuintal.
Panen tersebut dilakukan di tempat kelompok budidaya ikan Menyala Bosku pada hari Selasa 25 Februari 2025, yang berlokasi di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. “Kami sangat senang, karena hasilnya cukup memuaskan,” ujar Ketua Kelompok Menyala Bosku Sunaryo.
Sunaryo menambahkan, dalam pendampingan oleh Lestari Muda Indonesia ditekankan pada pengelolaan pakan dan juga perawatannya.
“Kami pastikan, setiap minggu ada controlling ke masing-masing kolam,” ujar Manajer Program Farhan Ulil.
Selain itu, pihak Lestari Muda Indonesia bersama Pemerintah Desa Ngampel akan melakukan survey lokasi ke beberapa rumah warga untuk pengembangan program tersebut.
Kepala Desa Ngampel, Purwanto, merasa senang dengan program ini karena masyarakatnya bisa mendapatkan peluang usaha dari pemanfaatan pekarangan rumah. “Kami berharap, Desa Ngampel ini bisa berkolaborasi dengan program daerah yang baru saja dicanangkan oleh bupati,” tandasnya.
Penulis: Akbar fikri
Editor: widiatmiko