Citayam Fashion Week Dorong Potensi Ekonomi Kreatif

By Ekonompedia 2 Min Read
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM – Citayam, tren Citayam Fashion Week kini menjadi sorotan publik karena ada kemiripan dengan Gangnam di Korea. Acara fashion di jalan jadi ajang anak-anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok).

Mengomentari fenomena ini, Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa hal tersebut menggambarkan pusat pertumbuhan ekonomi terutama pada sektor informal yang bergeser ke pusat Jakarta.

“Dulu daerah Sudirman dianggap dinikmati kelas menengah atas dengan mal yang mentereng, tapi ternyata anak-anak muda kreatif dari Citayam bisa geser persepsi itu. Akibatnya karena semakin ramai akhirnya muncul berbagai jenis bisnis informal yang ada di sudirman,” ujar Bhima kepada kumparan, Rabu (20/7).

Bhima melanjutkan, sasaran utama potensi ekonomi ini menurutnya bukan hanya anak muda saja, melainkan orang-orang yang penasaran sehingga ini akan menjadi pusat destinasi wisata yang terjangkau.

- Advertisement -

Bhima mengimbau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan lagi fasilitas ruang publik di sana.

“Pemerintah daerah tinggal upgrading saja, misalnya dibuat kelas training jadi konten kreator langsung di Citayam Fashion Week, kemudian pedagang kaki lima diberi fasilitas tempat yang layak dengan sanitasi bersih. Pedagang keliling juga bisa diedukasi soal pembayaran digital,” katanya.

Menurut dia, jika hal tersebut konsisten dilakukan, maka pendapatan warga Jakarta dan di sekitar kawasan Sudirman juga akan berdampak naik.

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah juga menyebutkan fenomena ABG Citayam dengan ragam kreatifitasnya akan menjadi peluang pertumbuhan ekonomi di sana.

Piter menjelaskan, jika pemerintah mendukung penuh kegiatan di sana khususnya pada fashion show, maka masyarakat yang tergabung di dalamnya akan menjadi lebih produktif.

- Advertisement -

“Agar menjadi ajang kreasi anak-anak millenial sekaligus menjadikan area Dukuh Atas sebagai area yang lebih produktif. Bisa menjadi Harajuku-nya Jakarta,” terangnya.

Adapun Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Yuana, menyebutkan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menggelar brand-brand lokal ke pameran di daerah tersebut.

“Tidak menutup kemungkinan ke depan kami membawa brand-brand lokal di stasiun MRT tersebut, tapi harus koordinasi dengan instansi terkait,” jelasnya.

- Advertisement -

Sumber : kumparan.com

- Advertisement -
Share This Article